3 Foto Sungai Kali Wisata Grape Madiun, Ada Kisah Duka Tragedi Tragis Menyedihkan Dibalik Sungai Wisata Yang Menyenangkan
Sungi atau kali wisata Grape wungu Madiun Jawa Timur.
Diwaktu musim mulai penghujan maupun masih penghujan tetap waspada saat di aliran kali / sungai besar seperti grape ini, karena dari atas pegunungan bisa saja ada banjir mendadak, yang dimungkinkan dari jalur atas Pegunungan hujan lebat dan mengakibatkan banjir dadakan dengan kondisi air keruh / butek sekali itu tanda bahaya seperti banjir bandang mendadak.
Terkadang awal mula tidak begitu besar saat banjir namun beberapa waktu kemudian bisa langsung banjir bandang besar.
Jika saat bermain berada di jalur aliran kali sungai melihat kondisi ada kemunculan air keruh butek dengan warna keorengan kecoklatan langsung segera menepi dan menjauhi jalur aliran sungai, segera naik ke atas, hindari jalur' kali sungai secepatnya, itu bahaya tandan awal mula banjir bandang yang dahsyat di sepanjang aliran kali sungai.
Kalau tidak segera menepi minggir bisa - bisa air yang keruh butek itu semakin lama semakin besar dan bisa tersapu kebawa banjir.
Beban tubuh tidak akan mampu menahan gempuran air yang seperti ombak, akan hanyut dan terbawa banjir yang semakin lama semakin besar dasyat, dengan air yang sangat kotor, pekat, keruh, butek ke orengan kecoklatan.
Yang bisa berenang saja bisa tenggelam apalagi yang tidak bisa berenang, hanyut terbawa arus banjir bandang, karena banyak bebatuan besar - besar, dan terbentur - bentur karena dasyatnya banjir di kali sungai, terombang-ambing mobat mabit oleh gempuran air banjir, mau bernafaspun pasti kesusahan, hingga pulang tinggal nama karena tenggelam.
Datang dengan kebahagiaan, pulang menjadi duka judul beritanya.
Anda sudah tahu belum, kalau di jalur kali sungai wisata grape ini dulunya pernah banjir bandang dasyat, kejadiannya banjir awal mulanya seperti cerita diatas tadi kisah nyatanya, pihak sekolah guru mengadakan kegiatan acara murid - murid dijalur kali sungai, gila bener tidak punya otak ya gurunya. Mengabaikan nasehat dari warga, akhirnya peristiwa kejadian itu nyata, datangnya banjir bandang di sepanjang jalur aliran kali sungai wisata grape ini, hingga menghanyutkan menenggelamkan beberapa bocah murid - muridnya, ada yang beberapa hari belum diketemukan.
Dari kabar berita yang beredar, ada Enam siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Bani Alimursyad Magetan meninggal dunia karena hanyut di sungai saat bermain di Wana Wisata Grape, Madiun, pada tahun 2017:
Dua siswa ditemukan tewas penuh luka
Korban terakhir, Gandi Eka Priambodo (14), ditemukan meninggal dunia di DAM Krangkeng, Desa Sidorejo.
Sebanyak enam pelajar MTs Bani Alimursyad, Kabupaten Magetan, tewas karena terbawa aliran air sungai di Wana Wisata Grape yang ada di Kecamatan Wungu, Senin (10/4/2017).
Enam pelajar yang tewas yaitu Ahsan Nurfuad, 14, siswa kelas VIII, Hasmi, 14, siswa kelas VIII, Ma'arif Sachaf, 13, siswa kelas VII, Adliyan, 13, siswa kelas VII, Ramadhani, 14, siswa kelas VIII, dan Gandi, 13, siswa kelas VII. Jasad keenam siswa itu telah ditemukan oleh tim pencari dan juga telah dimakamkan.
Korban yang dipastikan teridentifikasi sebagai Gandi (13) tersebut ditemukan oleh warga tersangkut di aliran Kali Catur masuk wilayah Desa Prambon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, yang merupakan terusan aliran dari sungai pada area Wana Wisata Grape pada Rabu pagi (12/4/2017).
Setelah beberapa dilakukan pencarian, Tim Gabungan SAR akhirnya menemukan korban terakhir siswa santri MTS Bani Alimursad Magetan yang hanyut di sungai Wana Wisata Grape Madiun, Kamis ( 13/4/2017) siang. Jasad korban bernama Gandi Eka Priambodo (14), siswa kelas VIII itu ditemukan sudah meninggal dunia di DAM Krangkeng, Desa Sidorejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.
Comments